Babaran,
mbabar dapat diartikan:
sudah
selesai, sudah
menghasilkan dalam
wujud yang sempurna.
Babaran juga
menggambarkan
selesaianya proses karya
batik tradisional. Istilah
babaran juga dipakai
untuk seorang ibu yang
melahirkan anaknya.
Ubarampe yang
dibutuhkan untuk
selamatan kelahiran adalah
Brokohan.
Ada macam macam
ubarampe Brokohan.
Pada jaman ini Brokohan
basanya
terdiri dari :beras, telur,
mie instan kering, gula,
teh dan
sebagainya. Namun jika
dikembalikan kepada
makna yang terkandung
dalam selamatan bayi
lahir, brokohan cukup
dengan empat macam
ubarampe saja yaitu:
font>- kelapa,
dapat utuh atau cuwilan
font>
- gula
merah atau gula Jawa
font>
- dawet
font>
- telor
bebek
Makna
dari keempat macam
ubarampe tersebut
adalah:
Kelapa:
daging kelapa yang
berwarna putih
adalah manifestasi dari
sukra (bahasa Jawa kuna)
yaitu sperma,
benihnya laki-laki, bapak
font>
Gula
Jawa: berwarna merah
adalah manifestasi
dari swanita (bahasa Jawa
kuna) yaitu sel telur,
benihnya wanita,
ibu.
Dawet :
dawet terdiri dari tiga
bahan yaitu:
- santan
kelapa, berwarna putih
wujud
dari sperma, benihnya
Bapak.
- juruh dari
gula Jawa yang berwarna
merah wujud dari sel
telur, benihnya Ibu.
font>
- cendol
dari tepung beras
manifestasi
dari jentik-jentik
kehidupan.
Telor
bebek. Ada dua alasan
mengapa memakai
telor bebek, tidak
memakai telor ayam.
font>
Alasan
yang pertama: telor bebek
kulitnya
berwarna biru, untuk
menggambarkan langit
biru, alam awang-uwung,
kuasa dari atas.
p>
Alasan
kedua: biasanya telur
bebek
dihasilkan dari
pembuahan bebek jantan
tidak dari endog lemu atau
bertelur karena faktor
makanan. Dengan
demikian telor bebek kalau
diengrami dapat menetas,
artinya bahwa ada roh
kehidupan di dalam
telor bebek.
Melalui
keempat macam
ubarampe untuk
selamatan bayi lahir
tersebut, para leluhur
dahulu ingin menyatakan
perasaannya yang
dipenuhi rasa sukur
karena telah mbabar
seorang
bayi dalam proses
babaran.
Keempat
ubarampe yang dikemas
dalam
selamatan Brokohan
tersebut mampu
menjelaskan bahwa
Tuhan telah
berkenan mengajak
kerjasama kepada Bapak
dan Ibu untuk melahirkan
ciptaan baru, mbabar
putra.
Melalui
proses bersatunya benih
bapak (kelapa)
dan benihnya Ibu (gula
Jawa) yang kemudian
membentuk jentik-jentik
kehidupan, (dawet) Tuhan
telah meniupkan roh
kehidupan (telor bebek)
dan terjadilah kelahiran
ciptaan baru (brokohan)
Jika pun
dalam perkembangannya
selamatan
Brokohan untuk
mengiring kelahiran bayi
menjadi banyak macam,
terutama bahan-bahan
mentah, hal tersebut
dapat dipahami sebagai
ungkapan rasa syukur
yang ingin dibagikan dari
keluarga kepada para
kerabat dan tetangga..
Namun keempat
ubarampe yang terdiri
dari
kelapa, gula Jawa, dawet
dan telor bebek, masih
perlu untuk
disertakan dan
direnungkan, agar
kelahiran manjadi lebih
bermakna.empat.
font>